Langsung ke konten utama

Celoteh Yaya

Assalamu'alaikum...
Masih dengan tema sama "October in Art". Jadi masih akan posting kartun-kartun gitu. Kali ini yang berhasil dibuatkan adalah ketua bidangku dulu di PW IRM Sulsel 04-06 (eitss.. sudah lama bingit ya?). lah, iyalah.... sadar umur gih yaya... hahahahaha..... Namanya adalah Muh. Asratillah. foto yang dijadikan acuan sebenarnya adalah pakai almamater partai tertentu. Berhubung lagi panas kasus partai tersebut, dan orangnya juga sudah tidak berkecimpung di partai tersebut, jadi saya memilih untuk tidak memberikan lambang partainya. So, seolah-olah jas acara resmi lain gitu.

Nah, yang kedua adalah Ketum PD IPM Maros sekarang. Namanya adalah Zhulfadli Sanusi. Sudah lama minta dibuatkan. tetapi saya baru berkesempatan membuatkan. Jadinya, hunting dan bongkar sana sini galeri foto fb-nya, cari foto yang posisinya keren dan juga picnya terang, nggak blur. Sekarang kan kebanyakan pada foto kamera hp, sudah gitu di 360-in lagi, atau di-beauti-plus-kan lagi. Jadinya hasilnya meski terlihat terang tetapi sebenarnya kualitas picnya nggak banget hehehehe...


Mengenai buat kayak gini. banyak yang komen, atau inbox, atau BBm minta dibuatkan. tapi yah gitulah si desainer masih mood-moodan. Dan kalau melayani semua keinginan yang mau dibuatkan... hadeww... ampun sayya. Bukan masalah materialistik atau apalah, tetapi capek gitu loh duduk di depan laptop. Dan emang saya punya planning menjadikan sebagai lahan dapat uang jajan gitu. Yah, berapalah... Tetapi, begitulah indonesia. Lebih banyak yang gratisan. Nasib jadi desainer yah.... wkwkwkwk.

Namun, hal yang terus saya pelajari bahwa namanya belajar, belajar apapun mesti banyak latihan, banyak mengulang, banyak berinovasi, banyak mencoba teknik baru, banyak mencari referensi, dan plusnya lagi adalah mesti banyak sabar dan banyak ikhlas. udah,... itu aja celotehku..

Salam ukhuwah for all. #muslimahberkarya #mydesain #corvec #yaaffart
PPUM, 20-10-15 (ahhhh... 2005, makin mau pergi....)

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap