Langsung ke konten utama

Happy Wedding Sahabat



Sabtu, 3 Oktober 2015. Adalah hari bahagiamu sahabat. hari dimana engkau menjadi ratu sehari bersama raja impianmu. Sahabat, engkau telah dipilih oleh seorang lelaki untuk dijadikan pasangan hidupmu. Engkau telah dihalalkan menjadi pasangan yang sah olehnya. Bukan hanya kami yang menjadi saksi atas peristiwa bahagiamu. tetapi bahkan para penduduk langit menyaksikan semuanya. Bukankah ketika ijab qabul diucapkan, itulah yang dikatan sebagai Mistakan Ghalitsa?. Apakah mistakan galizha itu?. Itulah perjanjian yang amat kukuh (QS An-Nisa 4:21). Perjanjian yang namanya demikian hanya ditemui tiga kali dalam Al-Qur’an. Pertama yang disebut di atas, yakni menyangkut perjanjian antara suami-istri, dan dua sisanya menggambarkan perjanjian Allah dengan para nabi-Nya (QS Al-Ahzab 33:7) dan perjanjianNya dengan umatNya dalam konteks melaksanakan pesan-pesan agama (QS An-Nisa 4:154). Tentu, perjanjian semacam itu, bukanlah perjanjian biasa, tetapi perjanjian suci yang menyatukan dua insan. Maka berbahagialah sahabat.

12 tahun kita telah saling mengenal. waktu selama itu bukanlah waktu yang singkat untuk tidak saling mengenal satu sama lain. Engkau tahu banyak tentangku, pun aku tahu banyak tentangmu. waktu telah melukis banyak kenangan kita bersama. yah, kita memang sering bersama. Meski kita telah disibukkan oleh kesibukan masing-masing, tetapi kita masih kadang bersama. Mungkin engkaulah temanku yang paling lama bersama denganku. Kau layaknya saudaraku, karena mungkin banyak ceritaku yang juga menjadi ceritamu, begitupun sebaliknya. Rentang waktu selama itu, tak membuat hanya tawa yang kita lukis, namun juga ada sedih, kecewa, mungkin juga amarah. Itu manusiawi. Apapun yang pernah ada antara kita, engkau tetaplah sahabat terbaikku. Syukran atas persahabatan selama ini. Layaknya seorang sahabat, maka bahagiamu hari ini, juga adalah bahagiaku. Tahukah kau betapa bahagianya aku melihat senyuman indah diwajahmu menjadi ratu hari ini?

lihatlah kami sahabat-sahabatmu. Dengan semua kesibukan, tak membuat kami mengurungkan niat melihat senyum manismu hari ini. Betapa bahagianya kami. Betapa senangnya kami. Betapa indahnya hari ini bagi kita. Semoga, dengan kehidupan baru yang engkau masuki tak membuat pudar persahabatan ini. Tak pudar keakraban dan kasih sayang antara kita semua sebagai teman. Do'a kami, semoga engkau bersama pangeranmu bisa merajut kehidupan yang bahagia, sakinah, mawaddah dan warahmah. Aamiin.....
Bahagia slalu sahabatku...

Barakallahu lakum Wabaraka  'Alaikum Wajama'a bainakum Fi Khair
Selamat atas pernikahan Sahabat kami "Wardah Abubakar dan Ikrimah Rustam"
#omaeywfriends #ciku2.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap