Langsung ke konten utama

Sedih? Tak Mengapa

Quotes hari ini:

Pernah merasa sedih yang teramat sangat? merasa sesak membuncah dada. Dan merasa terpuruk pada palung terdalam? Mungkin, saat itu yang menjadi teman setia adalah air mata. Bagaimana pun kuatnya seseorang, air mata bisa menghampirinya, tatkala mendapati diri dalam ruang kesedihan. Yang paling sering menjadi alasan kesedihan adalah karena kehilangan. Entah itu kehilangan apa. Yang namanya kehilangan, selalu sukses membuat yang ditinggalkan bersedih bahkan menangis. Lumarah sebagai manusia untuk memanifestasikan rasa. Apakah lebay, salah jika menangis? ohh.. tidak. Itu membuktikan bahwa kita manusia. Cuma, jangan larut dalam kesedihan yang teramat dalam dan lama. Jangan lupa move on, dan jangan lupa apa makna dari sebuah kehilangan yang diperoleh. Bukankah, dengan kesedihan itu, kita akan semakin ingat padaNya? dekat kepadaNya? bersandar padaNya? bertawakkal kepadaNya? dan yakin akan setiap peristiwa, Allah selalu menitipkan ganti yang lebih baik. Mungkin wujudnya tak sama, karena ganti lebih baik bisa berupa bertambahnya keimanan dalam dalam dada.

Jika merasa sedih, tak perlu risau. Tak mengapa jika engkau ingin menangis. Menangis saja. Bukankah itu gunanya air mata?. Apapun bentuk kesedihan dan kehilanganmu, yakinlah kesedihanmu akan hilang seiring waktu yang terus berjalan dan yang pergi darimu akan segera terganti dengan yang lebih baik. Karena Allah selalu sayang kepada setiap hambaNya. Keep Smile, coz Allah always with us ^_^

Salam ukhuwah... #YayaAfifatunnisa. @GIL, 17-10-15

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap