Langsung ke konten utama

Google+ yang terlupakan

Saya penyuka media sosial. salah satu yang kadang kugunakan adalah Google+. yah, asik-asik aja. meski jarang yang komentar seperti nasibnya blogku ini, namun satu hal yang tetap indah menurutku. "Tulisanku adalah aku. dan itu membuatku bahagia". So, meski jarang yang komentari, atau jarang yang baca, atau jarang yang sekedar lihat. eits.. tapi Google+ ku banyak yang sering ngintip loh. Kadang heran juga, kok jumlah tampilannya sebanyak itu (untuk ukuranku loh ya). Whatever... meski tak begitu tersapa, Tak apa, saya tetap mencintainya dan puas akannya. Karena suatu saat, ketika melihatnya kembali selalu ada senyum yang merekah. mengingat betapa terkadang ekspresi kita terbaca lucu hari ini. tetapi bukankah dengan begitu kita akan tahu alur hidup kita sebelumnya? Lucu.. tetapi menyenangkan kan?. Tentu saja, yang suka nulis akan merasakan perasaan ini. Perasaan bahagia, meski hanya dengan menorehkan beberapa kalimat.  

Ada hal, yang tak bosan kutatap dan kubaca pada google+. Yaitu ulasan "tentang" diriku. entah saya dulu dalam emosi seperti apa sampai menuliskan kata-kata itu. Bagiku, itu adalah kata yang keluar dari hati, mewakili pikiranku, dan sekaligus do'a untukku. Dan juga, membacanya selalu membuatku tersenyum dan berujar "aku bangga dengan yang kumiliki saat ini".  Saya menyukainya.. dan Saya suka membacanya.. What is that....?

Cerita
Slogan
Dan kau pun bisa, insya Allah......
Introduksi
Seorang....Akhwat biasa... Meninggalkan jejak peradaban lewat tulisan. Senang dunia tulis menulis meski belum sepenuhnya pede dengan tulisannya sendiri. Namun yang jelas, saya tetap berprinsip bahwa hidup ini hanya sekali, maka buatlah yang berarti. Jika tak bisa meninggalkan harta, jabatan, pangkat, dan hal lain yang banyak dipandang manusia, maka tinggalkanlah dunia ini dengan tulisan. Kelak, tulisan itulah sebagai penanda bahwa engkau pernah ada. Dan orang percaya bahwa telah ada peradabanmu terjejaki di dunia ini. it's me....
Yang dibanggakan
Mempunyai keluarga yang banyak mengajarkanku tentang kerja keras, pantang menyerah, pengorbanan, kuat, mandiri dan hidup sederhana. Saya bangga dengan kedua orang tuaku yang telah membesarkanku. Bangga dengan saudara-saudaraku yang mengajarkanku tentang arti kerja keras dan mandiri. Benarlah bahwa, di dunia ini sebagaimanapun.. keluargalah tempat kembali yang paling nyaman. i will always loves u all. Rabb,.. sebagaimana Engkau kumpulkan kami di dunia, maka kumpulkan pulalah kami di akhirat dalam Jannah-Mu. Aamiin....
 
Mengunjunginya kali ini, melihat postingannya.. aigooo... dia sering kulupakan. Terbengkalai dan tak terurus. Ayo yaya.. urus juga Google+ mu, jangan hanya merawat facebook aja heheh.. :-)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap