Maafkan aku
Aku memang tak seperti kebanyakan mereka
Dengan leluasa merangkai kata indah ekspresi rindu
Atau dengan mudahnya melayangkan pelukan hangat
Atau bercerita dengan lugas
Atau bahkan bersandar dengan tenang
Kau tak menemukanku mudah berkeluh kesah padamu
Ada kata maaf yang tersengat di leherku
Juga rasa iba setiap melihat wajahmu yang kian menua
Dan aku tetap saja bersikokoh dengan diriku
Pongah dengan imajinasinya
Sombong dengan harapannya
Kuat dengan tekadnya
Kau tahu?
Dinding kepongahanku semakin diambang kehancuran
Dan aku masih saja setia bertahan
Kau tahu?
Akulah si keras kepala
Berusaha kuat
Berusaha tegar
Berusaha tersenyum
Berusaha tak ada apa-apa
Berusaha diam
Dan berusaha menurut
Namun….
Aku belum bisa sepenuhnya mengakui kekalahanku
Bersabarlah menungguku
Mengakui kekalahanku
Bukan tega yang ingin kuciptakan
Namun, berilah kesempatan bagiku
Menyusun kepingan pengakuan
bahwa.....
tak ada jalan pulang lainku.
Aku memang tak seperti kebanyakan mereka
Dengan leluasa merangkai kata indah ekspresi rindu
Atau dengan mudahnya melayangkan pelukan hangat
Atau bercerita dengan lugas
Atau bahkan bersandar dengan tenang
Kau tak menemukanku mudah berkeluh kesah padamu
Ada kata maaf yang tersengat di leherku
Juga rasa iba setiap melihat wajahmu yang kian menua
Dan aku tetap saja bersikokoh dengan diriku
Pongah dengan imajinasinya
Sombong dengan harapannya
Kuat dengan tekadnya
Kau tahu?
Dinding kepongahanku semakin diambang kehancuran
Dan aku masih saja setia bertahan
Kau tahu?
Akulah si keras kepala
Berusaha kuat
Berusaha tegar
Berusaha tersenyum
Berusaha tak ada apa-apa
Berusaha diam
Dan berusaha menurut
Namun….
Aku belum bisa sepenuhnya mengakui kekalahanku
Bersabarlah menungguku
Mengakui kekalahanku
Bukan tega yang ingin kuciptakan
Namun, berilah kesempatan bagiku
Menyusun kepingan pengakuan
bahwa.....
tak ada jalan pulang lainku.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar