Langsung ke konten utama

Ctrl + Z

Aku yakin hampir semua tahu apa itu Ctrl+Z. Pengguna produk Microsoft pasti familiar dengan itu. Anda yang sering bekerja di program Office bisa dipastikan hampir setiap hari menekan tombol itu.

Yap … Ctrl+Z yang juga akrab disapa Undo adalah feature yang sangat membantu. Tatkala dengan tidak sengaja kita menghapus sebagian teks di Word, dengan mudah dan cepat kita bisa mengembalikannya hanya tekan Ctrl+Z. Saat iseng mengotak-atik rumus di Excel, trus error, Ctrl+Z seakan menjadi penyelamat kita yang tepat waktu. Atau ketika secara tidak sengaja kita men-delete file di Desktop, yang semula kita pikir itu hanyalah Short Cut, asalkan kita belum terlanjur mengotak-atik yang lain, maka Ctrl+Z menjadi senjata ampuh untuk untuk mengembalikan file tersebut.

Singkat kata, Ctrl+Z sangat membantu di kala kita melakukan sebuah kesalahan di dunia komputer, baik sengaja maupun tidak disengajakan.

Namun, Ctrl+Z tidak selalu berhasil. Bukan karena kesalahan sistem, tapi lebih karena kesalahan user alias kita sendiri.

* * *
Namun itulah hidup. Tidak segampang dan semudah kita menekan Ctrl+Z. Waktu terus berlalu dan mustahil kita bisa mengembalikannya. Ada pepatah yang mengatakan: Yesterday is the past. Tomorrow is the future. Today is a gift and that’s why we call it the present. Aku menyukai maknanya.

Kita hidup di hari ini, sekarang, dan saat ini juga. Apapun yang kita katakan, kerjakan, dan karyakan selalu mengundang resiko. Untuk itu, bersikap bijaksanalah dalam melakoninya. (Hendri Bun)


**********************************************************************

Yah, kalau saja hidup bisa di control Z. (mungkin) banyak diantara kita yang setiap saat ingin meng-undo hidup dan pilihan-pilihan kita. dan (mungkin) termasuk saya didalamnya. Setelah kupikir-pikir, ada banyak hal dalam hidup ini yang ingin ku control Z. ingin kulang kembali dan ingin membuat pilihan berbeda. dan kuharap dengan hasil yang berbeda pula. Namun, apakah benar jika hidup bisa di-undo, maka pilihan yang kuambil selanjutnya benarkah akan menjadi pilihan terbaik bagiku? Bukankah apa yang kita jalani saat ini, itulah jalan yang terbaik?. Dan juga, bukankah kalau saya ingin meng-Undo hidup yang saat ini telah berjalan, itu artinya semua kenangan yang selama ini menghiasi kehidupanku harus terhapus juga?. Padahal, meski jalan ini kusesali, tetapi tidak semua kenangan di dalamnya, yang kulalui adalah mimpi yang buruk. dan Bukankah juga orang yang kutemui selama perjalanan jalan yang kupilih harus juga terhapus dalam jejak? benarkah semua orang yang kutemui tak meninggalkan kesan dalam untukku? rasanya tidak!. 
Sudahilah... Dengan berbagai pembenaran yang coba kau hadirkan, tidak akan pernah membuat hidupmu ter-control Z. Yang terpenting adalah, Jalanilah hidupmu saat ini. Bijaklah terhadap dirimu. jangan selalu mempersalahkan dirimu. Maafkanlah dirimu. terimalah resiko apapun jalan yang kau pilih. Bukankah memang hidup adalah potongan pilihan bermuatan resiko?. Hidup hanya butuh untuk dibijaksanai atas semua pilihan dan resikonya. (Yaya Afifatunnisa)
*There is a reason*
*Jangan Lupa Bahagia*
*29072016*

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap