Langsung ke konten utama

Harus Bahagia

Assalamu'alaikum....

Semoga keberkahan menjadi bagian kita hari ini. utamanya untukku. mengapa?. Hari ini saya harus menjadikannya hari yang bahagia. hari ini saya harus bahagia. harus.....! bagaimanapun dan dalam keadaan apapun. Pagi ini, saya terbangun dengan mudah dan langsung saja seperti diperintahkan agar kumulai dengan tersenyum. . ahh ya... Bukankah hari inilah menjadi starting point saya dalam zona horor?. Betul, tapi saya harus mengawalinya dengan bahagia. Sudah cukup kesedihan, kekecewaan, amarah, benci, iri, sesal. Sudahi kebencian! sudahi kekhawatiran! Mari berbahagia saja.

Pagi ini, saat membuka aplikasi Qur'an android dan melanjutkan bacaanku. Serasa ayat yang kubaca menjadi bahan refleksi bagiku. sejenak saya terdiam, dan mengulang serta menyelami apa maksud dari ayat tersebut. Apakah ini adalah petunjuk dari Allah kepadaku? apakah ini adalah bahan refleksi untukku di hari yang katanya spesial bagiku?. Apakah ini maksud Allah memperlihatkan ayat ini, agar saya bisa menyelami maksudnya. apakah ini hadiah kabar baik untukku?. Mata ini berkaca-kaca, serasa ini adalah perantara Allah untuk membahagiakanku, atau lebih tepatnya ini adalah hadiah untukku. God's gift


اَحَسِبَ النَّاسُ اَنْ يُّتْرَكُوْۤا اَنْ يَّقُوْلُوْۤا اٰمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَـنُوْنَ

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? (Al-Ankabuut : 2)

Inilah ayat yang kubaca dan membuatku berkaca-kaca. Ahh, ada ketenangan saat menyelami maknanya. Allah sedang bertanya kepadaku tentang apa persangkaanku terhadapNya. Allah sedang menegurku karena masih saja berkeluh kesah dengan ujian. Dan Allah sedang memberikan kabar gembira kepadaku bahwa: "jika hingga saat ini saya masih saja diliputi oleh berbagai ujian, berarti itu adalah premis syarat keberimanan seseorang. dan itu sebagai indikasi bahwa saya kuat, saya bisa melewatinya, saya pasti sanggup. Bukankah Allah juga telah mengatakan bahwa Ujian itu akan sesuai dengan kadar kesanggupan hambanya?. selagi diuji, yakinlah bahwa yang dipilih dan dijadikan kuat oleh Allah adalah kita. Jangan ragu sedikitpun. yakinlah akan janji Allah. 

Apapun yang saya keluhkan hingga saat ini. apapaun harapanku yang masih belum tercapai hingga saat ini. apapun mimpi yang masih tergambar di benakku hingga saat ini, dan apapun sandungannya, bagaimanapun besarnya, bagaimanapun menyakitkannya, bagaimanapun menggangguku, memojokkanku, dan menyedihkanku. Saya harus yakin bahwa Allah selalu ada untukku. Allah selalu mendengar doa, harap, dan mimpiku. Allah selalu menghiburku, Allah selalu mendengar kesahku, Allah tak pernah bosan mendengar setiap do'a lirih bercampur air mata karena kelemahanku. 

Yaa Rabb, tanpa kutuliskan, tanpa kupaparkan, tanpa kuceritakan, tanpa kuumumkan, Engkau Maha Tahu apa yang tersembunyi dalam benak dan fikiranku. Dan saya yakin, Engkau selalu mendengarku dan memberi alur cerita terbaik untukku. Rabb, Syukran atas nikmat yang berlimpah hingga saat ini Engkau beri. Afwan, jika ada nikmat yang tak kusyukuri malah kukufuri. Dan Maaf atas sangsi yang mungkin sempat hadir atas alur cerita untukku. Apapun itu, saya yakin, semua adalah yang terbaik.

Whatever, however, wherever, and whenever... I must be happy today (^_^) #silent #smile #mustbehappy #syukur #milad

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap