“Rindu akan terdefenisi jika ada jarak. Ada waktu. Ada ruang. Dan ada kenangan. Jika ada keempatnya, bohong ketika rindu tak pernah ada”
Pagi ini, kembali kueja kata rindu. Mungkin waktu telah lama bergulir dan jarak memang semakin merentang. Dan ruang semakin padat merayap. Sedangkan kenangan semakin gencar menyergap. Bagaimana bisa rindu tidak menyapa?. Rinduku begitu sederhana. Bukan rindu dengan kemilauan. Bukan rindu dengan someone. Rinduku sederhana.. hanya rindu aktivitas yang dulu. Delapan bulan sudah, aktivitas itu semua kutinggalkan. Diawali dengan sakit yang tak jua kunjung sembuh. Kutinggalkanlah semua aktivitas itu. Lengkap dengan propertinya.
Memang yang kutinggalkan adalah aktivitasku yang bagi kebanyak orang, apalah. Tetapi bagiku itu aktivitas yang mengagumkan. Dimana aku menemukan sahabat, teman, pengalaman, petualangan, ilmu, berbagi idealism, keteguhan, kebersamaan, tawa, amarah, kedewasaan, dan rasa nyaman. Disana aku bias lepas tertawa. Lepas berbagi. Disini ta ada aktivitas itu. Sepi. Hening. Sendiri. Dan tumpul.
Wanna back… back to my activity.. back to my friends… back to my habit… back to my journey… back my ikatan… back my persyarikatan… kembali pulang dengan aktivitasku…. How can I do that?.
060817
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar