Hari ini ada pesta pernikahan di dekat rumah. Dan seperti biasa ibu yang dipanggil membaca Al-Qur'an di hadapan seluruh tamu undangan dan mempelai. Saat paling memilukan mendengarkan ibu melantunkan ayat suci Al-Qur'an adalah saat pemakaman bapak. Dengan permintaan kakak, engkau menerima membacakan ayat suci Al-Qur'an dalam pelepasan jenazah bapak menuju peristirahatan terakhir. Saat itu rasanya sangat pilu, mengapa harus engkau ibu yang membacakannya. Ahh.. tapi itu untuk bapak. Untuk suamimu yang akan pergi ke peristirahatannya.
Tak butuh waktu lama berada di pesta itu. Mungkin setelah membacakan ayat suci Al-Qur'an, ibu langsung bergegas pulang. kenapa?. Darinya bercerita bahwa, melihat suasana pesta, dia teringat sosok bapak. Teringat waktu kakak perempuanku melangsungkan pernikahan, dan disitu ada engkau bapak menemani ibu menikahkan anakmu. Kata ibu, ia tak tahan melihat suasana sambil mengenangmu, kisahnya dengan mata berkaca-kaca. Ya Rabb, ada satu hal lagi yang baru kusadari dengan tiadamu. Jika Allah mengizinkan saya dan kedua saudaraku yang lainnya menikah, tak ada lagi dirimu di samping kami, menemani kami, menyaksikan kami, melihat bahagia kami, meminta restumu, menjabat tanganmu, memelukmu, bahkan dengan hanya melihatmu. Semua sudah tak bisa.
Bapak... ingin rasanya setiap frame bahagiaku ada dirimu. Ingin setiap kebahagiaanku juga bisa engkau rasakan. Bapak... Rindu ini masih juga mengalir. Semoga engkau di alam sana baik-baik saja. salam rindu dari anakmu :'( :'( :'(
Balandai, 181217
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar