Langsung ke konten utama

Mahasiswa...?

Akhir-akhir ini malah sering disangka anak kuliahan. Kupikir prasangka itu tidak sering lagi muncul. Kenyataannya malah kebalik. 

Saat bertugas mengawas ujian masuk mahasiswa baru, karena timingnya pas puasa, dan godaan tidur setelah subuh itu sangat kuat meski sekuat tenaga juga melawan ngantuk, akhirnya bangun kesiangan. Jadilah kejar-kejaran waktu. Maksud hati tiba di lokasi 30 menit sebelum ujian, eh malah tiba 30 menit setelah ujian hehehe... tingkatkan. Karena sudah tak enak terlambat, langsung saja celingak-celinguk lihat ruangan. Dan sempat saat masuk gerbang kampus, hampir disapa sama para senior yang seperti biasa jadi pahlawan penunjuk jalan dan arah pada calon maba. Untunglah langsung ketemu teman sefakultas yang bertugas juga saat itu. ternyata ditunjukkan ke lantai 3. Ruang A3-04. Oke, langkah pun dipercepat. saking terburu-buru, tiba depan pintu ruangan jadi ngos-ngosan dan pasang muka maniezzzt senyam-senyum pada bapak yang lagi ngawas. Demi melihat saya yang ngos-ngosan, si bapak jadi melongo. Sambil mengambil LJK dan sepertinya mau diberikan pada saya, dia bertanya: mau apa? kenapa?. Saya pun dengan lugunya menjawab:samaki ngawas pak na?. Pasti qt kira saya calon maba :D (masih dengan muka lugu dan senyum khas ala yaya). Si bapak, entah bagaimana tidak banyak nanya langsung bergegas pamit keluar ruangan. Loh, bukannya saya ngawas berdua ya?. tapi yah sudahlah.... Saya mah senyam-senyum aja. Ternyata saya masih bisa nyamar jadi calon MABA wkwkwkwkwk.....

Dan hari ini kisah disangka mahasiswa kembali terjadi :P

Waktunya verifikasi fasdik PKH. itu artinya, kembali bergelut dengan sekolah dan posyandu. kali ini ke salah satu kompleks pesantren dengan beberapa sekolah di dalamnya. Sudah ketiga kalinya datang mengecek absen, tetapi sampai hari ini masih juga belum selesai. yang dititipi malah tidak pernah bertemu. Sedangkan di luar sana hujan mulai mengguyur. Karena merasa nggak enakan melihat saya datang terus ngecek, akhirnya seorang guru disitu menelpon ibu ybs, dan mulailah dia berbicara di telpon : Halo bu.. dimanaki? ada mahasiswa cariki. dimanaki tawwa. Jreeengggg.... mahasiswa?. wah.... mesti senyum atau malah meringis ya?. tapi horayy.. saya masih bertampang mahasiswa :).

Berpindah ke sekolah lainnya. Sementara serius menekuri absen mengecek satu persatu nama, datanglah si kurcaci makhluk kasar yang membantu saya kali ini verifikasi. Jelas-jelas mereka manggilnya "bu". tetapi setelah verifikasi dan minta paraf guru BK-nya, si ibu bertanya: jadi kulih dimanaki? mahasiswa dimanaki?. wetzz... mahasiswa lagi :D , dengan wajah lugu kembali saya menjawab: sudah selesai kuliah bu :P . okelah.. saya mahasiswa lagi :D

Sepulang dari verifikasi, karena nasib belum bisa mengendarai motor jadilah berteman dengan angkot alias pete-pete. saat naik pete-pete, sopirnya pun berkata: ke IAIN di antar?. hmm... disangka anak kuliahan lagi nih kayaknya hahahaha.......

dan yang terakhir, karena iseng jalan-jalan ke pasar sentral, mumpung agak cepat pulang, Mata tertuju pada toko meubel. Wah... kebetulan lagi nyari lemari. Maklum, lemari pakaian di rumah sudah darurat :D . Sibuk bertanya harga, si ibu, tanpa kuminta menurunkan sendiri harganya, dan saat kutuliskan alamat rumah untuk diantarkan, si ibu berkata: apa disitu yang mau didatangi mau diantarkan? kos-kosan?. hahahahaha... keknya disangka mahasiswa lagi neh. Tapi tak apalah... mungkin si ibu terenyuh dengan hadirnya saya. Ada mahasiswa cilik, datang seorang diri nawar lemari wkwkwkkwkw......

Saya mesti gimana? Apa mesti merubah tampilan?. Tapi kata teman, jangan.. itu sudah khasnya yaya seperti itu. Biarkan saja. Iyya.. same with me. Tidak punya niatan merubah tampilan, biarkanlah saya begitu apa adanya. Dan emang sejak zaman old sampai zaman now, gaya yaya begitu. Disangka mahasiswa? Mau gimana lagi klw badan memang kecil dan didukung oleh penampilan yang masih kayak mahasiswa (bede). Biarlah.. semoga bisa jadi do'a supaya bisa beneran jadi mahasiswa lagi. Mungkin ini kode buatmu Yaya Afifatunnisa supaya lanjut kuliah lagi. 'aamiin ya Rabb.. semoga bisa disegerakan kuliah lagi. Dan semoga kali ini bisa keluar pulau, dna kalau bisa melintasi negeri :) :) berharap boleh kan lah yah?. ngimpi juga boleh kan lah ya? hehehe.... pelukah mimpimu yaya, dan berharap pada Allah. Mana tahu Allah mengabulkan harapan dan mimpimu. Insya Allah :-)

#verifikasifasdik #pkh #peksos

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap