Kapan terakhir tertawa lepas?. Iyya... adakalanya kita mesti tertawa dengan lepas tanpa beban. Tawa yang sungguh tidak menghiraukan orang terheran2 melihat kita yang seolah sangat menikmati tawa. Tak mengapa sesekali melupakan "jaim" dengan tertawa. Tak mengapa melupakan sejenak beban yang mungkin menghimpit. Tak mengapa pun melapisi kesedihan dengan derai tawa. Dan tentu sudah seharusnya menyelingi hidup dengan tawa atas sibuk yang begitu setia menjamu tiap harinya.
Semalam adalah saat benar2 tertawa lepas. Bahkan rasanya belum move on klw ingat kejadian semalam. Saat workshop kefasilitatoran PFP1 IPM kota Palopo dengan metode roleplay. Sy masih sering ketawa sendiri mengingat: "full memory", "tidur ala thoriq", dan olah sukma "COCONUT" yang kata peserta makin lama makin bikin tua. Belum lagi si kelinci dan rumah yang kadang bingung mau lari kemana 😂😅😃😆.
Ahh... syukran untuk semua moment itu. Bahkan dengan hal sekecil itu kita bisa bahagia. Dan maaf tuk Hera Suhaerah, Muhammad Furqan Ramli Bagian II, dan Ruslan Abd Gani karena sy yg tdk bs standby selama kegiatan menemani. Maaf tdk bs berbuat yg lebih banyak, tdk sempat diajak jokka2 lihat kota palopo. But, as soon as possible insya Allah 🙏🙏🙏.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar