Satu hal yang harus kau ingat,
penafsiran orang tentang dirimu, tidak akan memberi pengaruh apapun tentang
siapa dirimu di mata Allah
(Mungkin) kita khawatir dengan
persepsi orang lain terhadap diri kita. Hingga kita begitu tertatih memaksa
bahwa apa yang di kepala orang haruslah hal yang baik, bagaimanapun keadaannya.
Padahal, bukankah anggapan orang itu bukanlah yang paling utama? Karena meski
bagaimanapun selalu ada yang menyukai dan ada yang membenci. Jadi, jika kita
ingin penafsiran orang ke kita harus selalu baik, saya ucapkan selamat…. Anda
akan dililiti perasaan was-was, khawatir, resah, gulana, dan aneka suasana
lainnya. Tidakkah itu melelahkan?.
Kalau kata Fiersa Besari : Tidak perlu
takut. Tunjukkan saja warna-warnimu yang sesungguhnya. Bahkan lukisan terbaik
dunia pun mempunyai pengbenci dan pengkritik.
Padahal, lebih dari semua
penilaian manusia, yang terpenting adalah penilaian Allah. Biarkan manusia
menilai baik atau buruk, toh kebaikan akan terus menjadi kebaikan. Bukankah Kehidupan itu berwarna abu-abu?. Ada kalanya cenderung berwarna putih atau berwarna hitam. Karena hakikatnya, manusia tidak ada yang sempurna. tetapi sebuah kebenaran tidak akan berubah menjadi salah meski semua orang menyalahkan. Dan kesalahan tidak akan berubah menjadi benar meski semua orang membenarkan. Walau benar disalahkan dan salah dibenarkan, Allah mengetahui segalanya. Jika pun engkau buruk di
mata manusia, tidak akan memberi efek apa-apa ke pandangan Allah terhadapmu.
Jika engkau baik di mata Allah, seribu anggapan manusia tak ada ngaruhnya
terhadapmu. Toh, nafas Allah yang beri. Nyawa Allah yang beri. Rejeki Allah yang
beri. Hidayah Allah yang beri. Posisi Allah yang beri. Jabatan Allah yang beri.
Semua karunia, Allah yang beri. Mengapa harus khawatir?.
Jadilah orang baik, tetapi jangan
habiskan waktumu untuk membuktikannya kepada orang lain
............................................................
#SelfReminder
(Yaya Afifatunnisa)
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar