Langsung ke konten utama

Royyan A. Dzakiy, Ketua BEM ITB

Kalau kemarin bahas ketua BEM UGM, Fathur. Kayaknya bahas ketua BEM yang lain lagi. Dan ini tidak kalah kerennya juga ternyata.

Namanya Royyan A. Dzakiy. Mahasiswa Teknik Informatika ITB angkatan 2015. Bagi yang beberapa hari ini menyaksikan aksi demo mahasiswa dan melihat perwakilan mahasiswa di beberapa acara TV, sosoknya tak ketinggalan juga dari bidikan kamera. Pembawaannya juga ramah, santun, dan kritis dalam menyuarakan aspirasi.

Kalau Fathur, banyak yang kagum karena alumni pesantren dan seorang hafidz, nah Royyan juga kurang lebih sama. Meski bukan dari jebolan pesantren tapi pendidikannya tetap menggiringnya menjadi pemuda yang Sholeh. Ternyata dia salah satu imam masjid Salman ITB. Sering menjadi imam di waktu-waktu shalat di sana. Dan dari segi pengembangan diri pun, dia kurang lebih sama dengan Fathur. Selain itu, Ternyata benar di balik sukses dan baiknya seorang anak dan lelaki, ada seorang perempuan hebat di baliknya. Dialah ibunya. Sampai terharu baca postingan ibunya kala menuju perhelatan pemilihan ketua BEM ITB saat itu.
"Nak... yasyarakallah..
apapun yang sedang kau upayakan..
mulailah dan hiasilah selalu dengan niatan untuk ibadah,
jaga hati dan kesantunan, hiasi kecemerlangan berfikir dengan silaturahmi dan ketundukan, jadikan ilmu dan teknologi sebagai bahan pengabdian, lakukan ikhtiar maksimal dengan iringan istighfar, syukur dan lapang dada.…. serahkan hasil sepenuhnya pada Sang Maha Penggenggam... hinggalah apapun pencapaiannya.. inshaAllah adalah yang terbaik.
Semoga menjadi bagian dari amal sholehmu..
faidza ‘azamta fatawakal ‘alallah…"
Masya Allah... Ibu benar-benar adalah sosok dibalik hadirnya anak dan pemuda yang hebat. Dia yang mengasuh, mendidik, dan mendo'akannya setiap hari. Hmm.... bukankah do'a ibu kepada anaknya memang adalah do'a yang luar biasa?

Semoga negeri ini semakin dikaruniai generasi-generasi hebat. Bisa menjadi titik tolak perubahan bangsa di masa yang akan datang.
..........................................

Dan dengan dua postingan ini, maksudnya adalah... 
Menjadi seorang aktivis itu tidak melulu hanya jago retorika. Sedangkan akademik hancur. Apalagi kalau hanya bermodal retorika, membuat ia kehilangan attitude. Jadilah terbaik, jadilah terhebat, jadilah terkemuka, jadilah terdepan. Jadilah pintar. Tapi jangan lupa tetap ingat bahwa "pintar bukan hanya masalah otak, tetapi juga tentang attitude". Dan "Cerdas itu kala tak hanya mati-matian mengejar dunia, tetapi akhirat pun lebih diutamakan"

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap