Langsung ke konten utama

Merinduimu Ibu

Assalamu'alaikum ibu...
Apa kabarmu malam ini?. Kuambil sejenak jarak darimu. Menepi di kota tempat dimana aku banyak ditempa. Kota tempat yang dulu tak mau kutinggalkan. Tetapi Allah berkata lain. 

Kota ini masih sama. Tetap angkuh dengan segala gemerlap dan polesannya. Meski disana-sini riuh membiru, tetap saja riuhku tak terdengar. Bahkan oleh pikiranku sendiri. Aku terus saja berjalan dengan setumpuk pertanyaan, dan dialog monolog.

Ibu, maaf. Aku sama sekali tak pernah bercerita kepadamu tentang apapun. Tentang duka dan laraku, bahkan tentang bahagiaku. Aku masih juga seperti dulu. Bagai patung. Aku seperti yang biasa tampak, datar tanpa ekspresi. tak pandai bercerita, tak pandai menangis, tak pandai mengadu, tak pandai mengeluh. Entah di matamu mungkin aku selalu baik-baik saja. Meski pernah aku tertangkap menangis sendiri. Tetapi tak pernah engkau bertanya kenapa. (mungkin) karena seperti itulah aku sejak dulu. diam seribu bahasa.

Ibu, aku tahu arti rindu tak mesti selalu dikabarkan. Seperti aku dan engkau yang terus saja rindu meski terpisah dengan waktu dan jarak seperti ini. Dan engkau tahu pula bahwa kasih sayang tak selalu mesti ditunjukkan kan? seperti diriku yang terus saja kelu dan kaku menunjukkannya kepadamu. 

Menelusuri jejak-jejak waktu. Dengan begini akan merindukanmu ibu. Meski tersesat di benderang mentari, tetap saja terjajah dalam serenade malam bersama gulita

#merindumuibu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap