Langsung ke konten utama

Isoman Hari ke-14


14 hari left....
Terima kasih untuk semua teman-teman yang sudah memberikan support. Meskipun hanya sekedar bertanya : bagaimana kabar, Itu sudah cukup menjadi semangat dan menambah imun. Makasih kak Suriyanti atas support dan saran-sarannya, juga thank untuk adik dokter yang beberapa kali tempat curhat dan bertanya.

Sedikit bercerita....

Tanggal 10 Agustus malam, badan mulai meriang, demam, sakit kepala, dan sakit persendian. Padahal siangnya sempat ikut rapat rutin SDM PKH. Memang sebelumnya keluarga di rumah sudah merasakan gejala, kecuali saya. Jadi saya harus sehat supaya paling tidak ada yang bisa kesana kemari. Nyatanya, saya tumbang juga. Entah terpapar di jalan, ataukah terpapar dari keluarga, wallahua'lam. Sebis amungkin tidak kemana-mana kecuali urusan kerjaan, pada akhirnya tumbang juga. Mungkin benar "Tiap orang akan isoman pada waktunya".

Gejala awal yang muncul adalah demam apalagi pagi dan menjelang malam, sakit kepala, sakit persendian. Itu muncul di awal-awal, selanjutnya batuk, flu, mulut dan hidung serasa kering, meski sering bersin dan juga gatal. Mungkin alergi juga kambuh. Setelahnya muncul gejala lain, haus terus menerus meskipun baru saja minum air, dan mual jika malam. Dan karena beberpa hari rutin minum You-C 1000, akhirnya maag juga kambuh. Dan terakhir adalah anosmia. Hilang penciuman. Tapi Alhamdulillah perasa tidak.

Awalnya saya tidak menyadari kalau ada masalah dengan penciuman. Padahal beberpa hari pakai obat nyamuk elektrik, memang sudah tidak terganggu baunya, padahal biasanya sangat terganggu. Setelah beberpa hari bongkar tas Nemu antis dan dipakai kok baunya tidak terasa, ada rasa alkohol tp cuma menyengat saja baunya tidak. Dan baunya sama aja kayak bau ikan saat digoreng. Penasaranlah saya mencoba mencium bau beberapa benda ternyata tidak ada baunya. Bau mie instan, pepaya, ayam geprek, Novo handsanitizer, parfum, handbody, semua tidak ada baunya seperti biasa. Yang muncul justru satu bau yang sama untuk semua hal. Tapi bau itu juga muncul terus menghilang. Begitu sampai beberpa hari, hingga sampai saat ini bau itu masih ada tapi bau benda sudah mulai muncul tapi tipis dan mudah hilang. Entah apakah teman2 yang sempat terpapar ada mengalami hal yang sama.

Lalu apa obatnya? Saya mengkonsumsi apa yang bisa dikonsumsi. Tapi berdasarkan saran teman, sesuai gejala. Kalau panas minum obat penurun panas Paracetamol, dll. Kalau lemas minum susu beruang, kalau sakit kepala.minum obat sakit kepala, kalau serasa haus terus minum UC atau minuman penambah ion tubuh, kalau merasa meriang, minum jahe, plus vitamin C, banyak minum, dan terakhir disarankan minum obat herbal, itulah yang akhirnya banyak dikonsumsi: habbatussauda dan propolis. Kali ini pakai British Propolis Nah, bisa jadi testimoni bagi para BP'ers 😁. Hanya saran, sering sediakan air hangat, sering minum air putih, dan bagi yang penderita maag jangan telat makan dan jangan minum terlalu banyak dan terlalu sering UC. Kata Bu dokter memang seperti itu, karena kandungan vit. c sangat banyak, jadi tidak baik dikonsumsi terus menerus sampai berhari-hari apalagi kalau memang ada riwayat maag atau ginjal.

Satu lagi, dan ini juga penting. Saat isoman, jangan pernah membiarkan diri marah, tertekan, emosi, dan stress. Itu sama halnya kembali ke masa awal-awal gejala. Itu yang pernah kualami. Karena sempat marah tentnag sesuatu akhirnya demam kambuh lagi, sakit kepala, meriang, dan juga sesak. Pastikan diri lebih tenang, bahagia, banyak tersenyum, tertawa, dan apapun dibawa tenang. Kata Bu dokter: bawa tenang apapun itu, karena sekrang kita semua dalam perlombaan bertahan hidup. Sayangi diri, dan bahagialah.

Lalu, apakah 14 hari sudah cukup? rasanya belum. Masih harus terus jaga kesehatan dan menghindari bepergian untuk sementara waktu sampai benar-benar pulih. Masih harus berjemur (tapi kalau sepekan lagi berjemur, kayaknya saya sudah gosong ). Anosmia masih ada, meski sudah mulai bisa mencium bau asli 2 hari belakangan. Tapi kata adik dokter: Tak apa bau makanan hilang, rasa makanan hilang, asal bukan perasaan yang hilang .

Sudah terpapar belum menjadi jaminan tidak akan terpapar lagi. Sudah vaksin pun, belum tentu tidak akan terpapar. Jadi, Untuk teman-teman yang mash sakit atau masih bergejala, tetap semangat. Insya Allah bisa pulih. Memang butuh sabar, tenang, senang, dan jangan stress. Bagi teman-teman yang masih sehat wal'afiat, stay safe and stay healthy. Karena sakit itu mahal 

Postingan populer dari blog ini

Keluarga Elhabashy

Tahu kan ya dia siapa Maryam, Hamzah, dan Mundzir Elhabashy?. Ada yang nggak kenal?. Wah harus kenalan sama dia. Sebenarnya bukan lebay atau gimana gitu. Cuma bener terkagum-kagum mengikuti perkembangan keluarga ini. Seperti pada tulisan sebelumnya bagaimana sosok Hamzah membuat saya terharu dan terkagum-kagum sampai saya kepo mau tahu nih anak dari mana, dan bagaimana bisa menjadi hafidz di negeri minoritas muslim dan juga terkenal dengan negeri yang anti islam. Bisa dibayangkan bagaimana menjadi muslim di negeri minoritas apalagi dengan suguhan kebebasan. Bagaimana tumbuh sosok remaja yang didik menjadi generasi Qur'ani. Keterkaguman saya semakin bertambah setelah tahu kakaknya ternyata juga seorang hafidzah (Maryam Elhabashy) dan adiknya (Munthir Elhabshy) pun bercita-cita sama dengan kakak-kakaknya. Aih... betapa bangganya orang tua mereka. Keterkaguman saya semakin lengkap dengan melihat bagaimana ayah mereka begitu perhatian dan telaten selalu ada untuk anak-anaknya. Aya

Hamzah Elhabashy

Who is He?. Mungkin masih banyak yang belum mengenalnya, bahkan mengetahui namanya. karena pada dasarnya memang dia bukanlah seorang aktor atau semacamnya yang membuat dia terkenal. Namun, sejak kemunculannya di depan khalayak pada kompetisi Dubai International Holy Quran Award (DIHQA) 2015, akhirnya sosoknya menyita banyak perhatian. betapa tidak, sosoknya memang akan mudah menarik perhatian, gaya yang mungkin tidak seperti ala seorang hafidz, rambut panjang, lebih pakai setelan jas padahal yang lain kebanyakan pakai jubah plus kopiah atau sorban, wajah imut, manis, dan cakep (hayo, siapa yang nolak kalau dia cakep? hehehehe....). Apalagi..? Karena dia berasal dari negara USA, Amerika Serikat. Bukankah Amerika serikat sudah lazim dianggap sebagai negara yang selalu anti islam, sepakat menyebut islam sebagai teroris, dan negara yang selalu saja rasis dengan islam. Disana, islam adalah agama minoritas, agama yang hanya dianut oleh segelintir orang saja. Dengan kebudayaan yang ala bar

Adab Bertamu

Momen lebaran adalah adalah waktu yang sudah menjadi tradisi untuk dijadikan ajang silaturrahim baik ke keluarga, kerbat, teman, ataupun kenalan. Bukan hanya sekedar datang bertamu, tetapi motivasi dasarnya adalah melekatkan kembali silaturrahim yang mungkin sebelumnya lama tidak terhubung, renggang, ataupun retak. Atau singkatnya disebut sebagai ajang maaf memaafkan. Meski sebenarnya meminta maaf dan memaafkan tidak harus menunggu lebaran. Acapkali berbuat salah selayaknya harus meminta maaf.  Dengan adanya moment silaturrahim tersebut, lalulintas pengunjung dari dan ke rumah seseorang akan meningkat. Maka tiap keluarga mesti bersiap menerima tamu yang tidak seperti biasanya. Hanya saja, masih ada tamu yang datang tidak menunjukkan etika yang baik saat bertamu. Bukannya membuat simpatik nyatanya membuat toxic. Kayaknya kita masih perlu belajar adab bertamu. Berikut beberapa hal yang perlu dihindari saat bertamu ataupun bersilaturrahim: 1. Tim penanya. Selalu bertanya status. "Kap