Hidayah itu mahal. Hanya dimiliki oleh orang pilihan. Tetapi kita tidak bisa hanya tinggal diam terpaku. Harus tetap dijemput. Karena terkadang signal dari-Nya sering datang, hanya saja kita yang tidak peka lalu mengabaikan. Atau bisa jadi karena masih merasa aman di zona nyaman. Hingga tak tergerak keluar dari kebiasaan.Mendapatkan hidayah adalah kekayaan yang tiada Tara. Saat dimana diri bisa sedekat dengan sang pencipta. Melaksanakan aktivitas dengan selalu berpatokan dengan semua aturannya. Kadar iman meningkat, proporsi ibadah meningkat, rasa nyaman yang memikat, dan keadaan yang tidak lagi bermaksiat. Aktivitas jadi lebih bermanfaat. Karenanya, tiap kita begitu bahagia tatkala disapa hidayah. Perjuangan mendapatkannya butuh proses yang luar biasa.
Namun, sesulit-sulitnya mendapatkan hidayah, jauh lebih sulit untuk istiqomah. Bukankah memang bertahan lebih sulit daripada meraih. Kenapa? Karena terkadang setelah didapatkan sesuatu itu mudah berubah rasa. Entah karena bosan, godaan, atau terpaan. Tak mudah untuk bertahan dengan semua tudingan sekitar. Rayuan bermunculan. Rayuan untuk kembali ke keadaan semula. Rayuan rasa lelah dan bosan. Bum lagi rayuan menyerah dengan terpaan omongan dan judge. Butuh kadar sabar yang lebih tinggi.
Sulit membuat diri shalat tepat waktu, shalat Dhuha, shalat tahajjud. Tetapi lebih sulit lagi melaksanakannya tiap hari. Sulit membuat diri berpakaian yang syar'i. Tetapi lebih sulit terus bertahan menggunakannya. Banyak judge, rayuan pakaian yang modis, belum lagi teman yang gencar menawari atau mencerca. Sulit untuk membuat diri melepaskan aktivitas pacaran, namun akan lebih sulit bertahan dengan prinsip itu di tengah pergaulan yang semakin bebas, perasaan yang tak bisa ditepis, dan keadaan yang memberi angin segar.
Maka saat dirimu telah tersapa hidayah, ingatlah.... Perjuanganmu belumlah usai. Kamu masih harus berjuang lebih keras lagi untuk mempertahankan. Ada banyak ujian untuk hal ini. Memang tak mudah untuk istiqomah, kalau mudah itu namanya istirahat.
Istiqomahlah... Karena saat hidayah itu telah lepas, kamu tidak pernah bisa tahu kapan ia kembali, atau akankah ia kembali.
Komentar
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan komentar